KIPAS DAN LAMPU OTOMATIS BERBASIS AT MEGA 8535

 

LAPORAN

LABORATORIUM MIKROKONTROLLER 1

 

KIPAS DAN LAMPU OTOMATIS BERBASIS AT MEGA 8535

 





Dosen Pengampu:

Dr. Samuel Beta K. K., Ing.Tech., M.T.

 

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

 ADAM MAULANA       RE-2B           (4.34.22.1.01)
 
M ARYA SURYA          RE-2B           (4.34.22.1.14)
M IQBAL W      
             RE-2B           (4.34.22.1.15)


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2023

 

 

BAB 1
PENDAHULUAN

 

1.1.           Latar Belakang

Di masa sekarang manusia sering memiliki pekerjaan berlebih hingga terlalu lelah dan malas untuk melakukan sesuatu walaupun itu hal yang mudah. Kipas dan lampu ini diciptakan untuk menunjang rasa lelah manusia tsb yang malas melakukan sesuatu seperti menyalakan saklar kipas dan menyalakan saklar lampu karena ia harus bangun dari posisinya saat bersantai.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, beberapa rumusan masalah yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Bagaimana cara membuat kipas dan lampu otomatis

2. Bagaimana cara menyambungkan dan mengatur alat tsb

1.3. Solusi

Berdasarkan masalahan di atas,kita dapat membuat program untuk menyalakan lampu dan kipas secara otomatis menggunakan sensor pir untuk mendeteksi manusia yang berada dalam area dan menggunakan mikrokontroler atmega 8535 untuk mengaktifkannya.

 

 

 

 

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

 

2.1. Mikrokontroller Atmega8535


Gambar 2.1



Mikrokontroler adalah keseluruhan sistem komputer yang dikemas dalam sebuah chip yang mencakup mikroprosesor, I/O, memori, dan bahkan ADC. Mikrokontroler AVR (prosesor Risc Alfi dan Vegard) memiliki arsitektur 8-bit dimana seluruh instruksi dikemas ke dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduksi Instruksi Set Computing). Secara umum AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan kategori AT86RFxx. Pada dasarnya berbeda dalam hal kapasitas memori, periferal dan fungsinya, sedangkan dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan dapat dikatakan hampir sama. pinnya dapat digambarkan sebagai berikut

1.         VCC Input sumber tegangan (+)

2.         GND Ground (-)

3.         Port A (PA7 … PA0) berfungsi sebagai input analog dari ADC (Analog to Digital Converter). Port ini juga berfungsi sebagai port I/O dua arah jika ADC tidak digunakan.

4.         Port B (PB7 … PB0) berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PB5, PB6 dan PB7 juga berfungsi sebagai MOSI, MISO dan SCK yang dipergunakan pada proses downloading.

5.         Port C (PC7 … PC0) berfungsi sebagai port I/O dua arah.

6.         Port D (PD7 … PD0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PD0 dan PD1 juga berfungsi sebagai RXD dan TXD, yang dipergunakan untuk komunikasi serial.

7.         RESET input reset.

8.         XTAL1 input ke amplifier inverting osilator dan input ke sirkuit clock internal.

9.         XTAL2 output dari amplifier inverting osilator.

10.       AVCC input tegangan untuk Port A dan ADC.

11.       AREF tegangan referensi untuk ADC. 11.     AREF tegangan referensi untuk ADC. Arsitektur Atmega8535Dari diagram blok di atas terlihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian-bagian sebagai berikut:D

1.       Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C dan Port D.

2.       ADC 8 channel 10 bit.

3.       Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.

4.       CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5.       Watchdog timer dengan osilator internal.

6.       SRAM sebesar 512 byte.

7.       Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write.

8.       Interrupt internal dan eksternal.

9.       Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface).

10.     EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

11.     Antarmuka komparator analog.

12.     Port USART untuk komunikasi serial.

 

 

 

 

2.2. PIR SENSOR



 

Sensor PIR (Passive InfraRed) merupakan sebuah sensor yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan. Karena itu sensor PIR ini disebut sebagai sensor gerakan / motion sensor. Jadi sensor PIR ini digunakan untuk mendeteksi apakah ada pergerakan manusia di sekitar jangkauan dari sensor ini.                                                     

2.3. RELAY

Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.


 

BAB 3

PEMBAHASAN

 

3.1. Perancangan Sistem

Berikut beberapa perancangan sistem yang digunakan dalam mendukung proses pembuatan jam digital dengan alarm berbasis Atmega8535

3.1.1. Alat dan Komponen

Alat dan komponen yang kami gunakan dalam merancang alat ini, adalah:

- Mikrokontroller Atmega8535

- Relay

Sensor PIR

Catu daya

Jumper

3.1.2. Diagram Balok Kipas dan Lampu Otomatis 

 


 

Gambar 3.1 Diagran Balok

Input yang digunakan untuk mendapatkan gerakan adalah sensor PIR dengan mikrokontroller Atmega8535 dan output berupa relay sebagai alat untuk menyalakan kipas dan lampu

3.1.3. Flowchart kipas dan lampu otomatis

                        




Gambar 3.2 Diagran Alir

 

Berikut merupakan keseluruhan rangkaian kipas dan lampu otomatis  berbasis Atmega8535.




 

 

 

 

 

3.2. Program

Berikut merupakan program kipas dan lampu otomatis

#include <mega8535.h>

#include <delay.h>

 

#define PIR PINB.0     // Pin sensor PIR terhubung ke PD2

#define Relay PORTA.1     // Pin relay terhubung ke PD3

 

void PIR_Setup() {

    DDRB &= ~(1 << PIR); // Set pin PIR sebagai input

    DDRA |= (1 << Relay); // Set pin relay sebagai output

}

 

int PIR_Detected() {

    return PINB & (1<<PIR); // Membaca status sensor PIR

}

 

void Relay_ON() {

    PORTA |= (1 << Relay); // Mengaktifkan relay

}

 

void Relay_OFF() {

    PORTA &= ~(1 << Relay); // Mematikan relay

}

 

void main() {

    PIR_Setup(); // Setup pin untuk sensor PIR dan relay

 

    while (1) {

        int motionDetected = 0;

        int delayCounter = 0;

       

        while (PIR_Detected()) {

            motionDetected = 1; // Setel deteksi gerakan menjadi 1

            Relay_ON(); // Jika gerakan terdeteksi, aktifkan relay

            delay_ms(10); // Tunda selama 1 detik

        }

 

        while (motionDetected && delayCounter < 30) { // Maksimal 5 menit (300 detik)

            if (PIR_Detected()) {

                delayCounter = 0; // Reset delay counter jika terdeteksi gerakan lagi

            }

            delay_ms(10); // Tunda selama 1 detik

            delayCounter++; // Tambah delay counter

        }

 

        if (delayCounter >= 30) {

            Relay_OFF(); // Matikan relay setelah 5 menit

        }

    }

 

BAB 4

PENUTUP

 

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil ialah:

Alat ini mempermudah pengguna saat ia merasa malas dan dapat menghemat listrik karena pengguna tidak perlu khawatir kipas atau lampu menyala secara terus menerus ,kemudian program ini juga bisa diatur sesuai kebutuhan masing masing orang ,program diatas hanyalah contoh untuk menyalakan kipas dan lampu setiap ada gerakan dan menyala sekitar lima menit jika tidak ada gerakan lagi.kita juga bisa mengatur output apa yang ingin diatur nyala matinya secara otomatis saat ada pengguna dalam area deteksi. Sekian dan terima kasih.

 

Comments

Popular posts from this blog

Gerbang dengan Password Berbasis Atmega8535

Alat Bantu Mobilitas Penyandang Tunanetra Berbasis Atmega8535